Panduan Pemula Investasi Saham Yang Wajib Dipahami

Investasi saham identik dengan para konglomerat yang sudah memiliki harta berlimpah. Padahal, saham bisa dibeli oleh semua orang bahkan para pemula di bidang investasi. Sebab, harga per lembar mulai dari Rp. 5.000 atau bahkan kurang. 


Investasi saham pemula


Investasi saham bisa menjadi pilihan menarik untuk mengembangkan kekayaan, tetapi bagi pemula, proses ini bisa tampak membingungkan. 

Artikel ini dirancang untuk membantu kamu memahami dasar-dasar investasi saham. Tidak lupa memberikan panduan langkah demi langkah, dan menunjukkan potensi hasil investasi dengan simulasi sederhana.

Apa Itu Investasi Saham?

Investasi saham adalah cara untuk membeli kepemilikan di perusahaan, memungkinkan kamu mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham dan dividen. 

Bagi pemula, saham menawarkan potensi keuntungan tinggi dan likuiditas yang baik. 


Mengapa Saham Cocok untuk Pemula?


Sebelum memutuskan untuk mulai investasi saham, kamu pasti ingin tahu mengapa ini layak buat dipilih. Beberapa alasannya sebagai berikut: 

Potensi Keuntungan Tinggi 

Saham menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar dibandingkan instrumen investasi lain dalam jangka panjang.

Likuiditas

Saham bisa dibeli dan dijual dengan mudah di pasar bursa.

Akses Informasi

Banyak informasi dan analisis yang tersedia untuk membantu pemula membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Langkah-Langkah Memulai Investasi Saham


Pemula investasi saham

Bagaimana, apakah kamu sudah mulai tertarik untuk investasi saham? Kalau begitu, mari admin jelaskan agar lebih paham. 


1. Pilih Platform Broker


Langkah pertama adalah mendaftarkan diri di platform jual beli saham. Beberapa aplikasi yang cocok bagi pemula dan pastinya sudah terbukti terpercaya adalah Stockbit, Ajaib, Mandiri Sekuritas dan BNI Sekuritas. 

2. Buka Rekening Saham

Proses ini melibatkan pengisian formulir dan verifikasi identitas menggunakan KTP.

3. Pelajari Dasar-Dasar Saham

Kamu harus memperluas pengetahuan dengan memahami istilah-istilah dasar investasi saham, mulai dari saham, harga saham, dividen, kapitalisasi pasar, blue chip dan sebagainya. 

4. Tentukan Strategi Investasi

Pilih strategi yang sesuai dengan tujuan keuangan kamu, seperti investasi jangka panjang atau perdagangan aktif.

5. Mulai Berinvestasi


Mulai menginvestasikan uang secara rutin setiap bulannya, sesuai kesanggupan masing-masing. Belanjakan uangmu ke beberapa jenis saham, untuk mengurangi risiko kerugian. 

Istilahnya adalah diversifikasi portofolio. Berarti membeli saham BCA, saham BNI dan saham lain, bukan satu macam saja.


Tips Menyusun Portofolio Saham


Diversifikasi portofolio saham kamu dengan memilih saham dari berbagai sektor dan perusahaan. 

Ini membantu mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Pilih saham perusahaan yang stabil dan memiliki prospek pertumbuhan yang baik.


Simulasi Investasi Saham


Simulasi investasi saham


Kita ambil contoh, kamu rutin investasi sebesar Rp. 350.000 per bulan. Kamu merasa yakin dengan perusahaan BCA, sehingga menempatkan semua uangmu disana. 

Dengan asumsi harga saham BCA saat ini adalah Rp 10.500 per lembar dan total dividen sebesar 2,6% per tahun. 

10 tahun mendatang nilai investasimu menjadi: 


Harga Saham BCA saat ini: Rp 10.500 per lembar

Dividen Tahunan: 2,6%


Investasi Awal

Modal Bulanan: Rp 350.000

Jumlah Saham yang Bisa Dibeli per Bulan: Rp 350.000 ÷ Rp 10.500 = 33,33 lembar (dibulatkan menjadi 33 lembar per bulan)


Akumulasi Saham dalam 10 Tahun:

Jumlah Saham yang Dibeli per Tahun: 33 lembar x 12 bulan = 396 lembar

Total Saham Setelah 10 Tahun: 396 lembar x 10 tahun = 3.960 lembar


Perhitungan Nilai Investasi:

Harga Saham Setelah 10 Tahun (Asumsi Kenaikan 10% per Tahun): Misalnya harga saham meningkat rata-rata 10% per tahun, maka harga saham setelah 10 tahun adalah Rp 10.500 x (1 + 0.10)^10 ≈ Rp 27.500 per lembar.


Nilai Investasi Akhir: 3.960 lembar x Rp 27.500 ≈ Rp 109.800.000


Perhitungan Dividen:


Dividen Tahunan: 2,6% dari harga saham awal = 2,6% x Rp 10.500 ≈ Rp 273 per lembar

Dividen Tahunan Total: 3.960 lembar x Rp 273 ≈ Rp 1.082.280

Total Dividen Selama 10 Tahun: Rp 1.082.280 x 10 tahun ≈ Rp 10.822.800


Total Nilai Investasi Setelah 10 Tahun


Nilai Saham: Rp 109.800.000

Total Dividen: Rp 10.822.800

Total Akumulasi: Rp 109.800.000 + Rp 10.822.800 ≈ Rp 120.622.800


Dengan investasi rutin Rp 350.000 per bulan dalam saham BCA, dan mempertimbangkan kenaikan harga saham serta dividen, total nilai investasi setelah 10 tahun bisa mencapai sekitar Rp 120.622.800. 

Ini menunjukkan potensi keuntungan yang signifikan dari investasi saham dengan pendekatan jangka panjang dan konsisten.


Tips untuk Pemula Investasi Saham 


1. Mulai dengan Modal Kecil

Jangan terburu-buru menginvestasikan semua dana. Mulai dengan jumlah yang kecil dan tingkatkan seiring dengan pengalaman dan pengetahuan kamu.

2. Terus Belajar

Selalu update informasi mengenai pasar saham dan perusahaan tempat kamu berinvestasi.

3. Sabar dan Konsisten

Investasi saham memerlukan waktu untuk berkembang, sehingga tidak bisa jika kamu mengejar keuntungan dalam waktu dekat. 

Tetap sabar dan konsisten dengan rencana investasi kamu.


Kesimpulan 


Investasi saham menawarkan potensi keuntungan yang besar bagi pemula jika dilakukan dengan pemahaman yang baik dan strategi yang tepat. 

Dengan memulai dari langkah dasar, memahami cara kerja pasar saham, dan melakukan investasi rutin, kamu dapat mengembangkan kekayaan secara signifikan dalam jangka panjang. 

Selamat memulai perjalanan investasi saham dan semoga sukses!

Panduan Pemula Investasi Saham Yang Wajib Dipahami Panduan Pemula Investasi Saham Yang Wajib Dipahami Reviewed by Dita Khafifah on Agustus 07, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.