15 Jenis Reksadana Di Indonesia Yang Wajib Diketahui Pemula

Reksadana adalah instrumen investasi yang sangat simpel dan cocok untuk investor bermodal kecil. Sebab, Reksadana akan mengelola dana investor yang dilakukan oleh manajer keuangan profesional. Namun, sudah tahukah kamu jenis-jenis reksadana? 


Apa itu reksadana

Setiap kali membahas investasi pemula, Reksadana selalu muncul sebagai rekomendasi utama buat dipilih. Setiap orang bisa ikut investasi Reksadana dengan modal minimal Rp. 10 ribu di Bibit dan platform lainnya. 

Kamu tidak perlu memantau pasar terus menerus atau sibuk mengelola portofolio. Semua pekerjaan itu dilakukan oleh manajer investasi. 


Nah, ini dia jenis-jenis reksadana yang perlu kamu pahami sebelum mulai investasi. 

Jenis-Jenis Reksadana Yang Bisa Dipilih Investor


Reksadana bukanlah instrumen investasi yang hanya terdiri dari satu jenis saja. Melainkan ada beberapa jenis dengan kriteria masing-masing. 


1. Reksa Dana Campuran


Reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang mengombinasikan portofolio saham dan obligasi dengan proporsi yang bervariasi antar produk. 

Biasanya, risikonya lebih rendah dibandingkan reksa dana saham dan imbal hasilnya juga lebih moderat. Cocok untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka menengah, yaitu lebih dari 3 tahun. 

Dengan diversifikasi ini, reksa dana campuran menawarkan keseimbangan antara potensi imbal hasil dan risiko.


2. Reksa Dana Saham


Reksa dana saham menawarkan potensi imbal hasil tertinggi di antara jenis reksa dana lainnya, dengan rata-rata imbal hasil 18% per tahun selama 10 tahun terakhir. 

Manajer investasi akan menempatkan dana kamu pada berbagai saham, sehingga risikonya cukup tinggi karena harga saham sangat fluktuatif.

Untuk hasil yang optimal, reksa dana saham sebaiknya digunakan untuk investasi jangka panjang, seperti persiapan dana pensiun atau biaya kuliah anak yang lebih dari lima tahun ke depan. 

Jangan gunakan reksa dana saham untuk kebutuhan jangka pendek, seperti uang muka rumah, DP mobil dan kebutuhan dalam waktu dekat lainnya.

3. Pasar Uang


Jenis-jenis reksadana di Indonesia


Reksa dana pasar uang menginvestasikan uang pada instrumen seperti dana tunai atau obligasi jangka pendek. 

Dengan imbal hasil sedikit di atas deposito, reksa dana ini merupakan pilihan paling aman di antara jenis reksa dana lainnya karena risikonya rendah. 

Ideal untuk investasi jangka pendek, kurang dari satu tahun. 

Namun, untuk perencanaan jangka panjang seperti dana pensiun, reksa dana pasar uang kurang cocok karena imbal hasilnya yang relatif rendah dan tidak bisa memaksimalkan pertumbuhan investasi.


4. Reksa Dana Obligasi


Reksa dana obligasi berinvestasi pada surat utang dari korporasi maupun negara. Ia memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan reksa dana saham dan campuran, sehingga reksa dana ini cocok untuk kebutuhan dan rencana keuangan di bawah 3 tahun. 

Pilihan ini menawarkan stabilitas yang lebih baik, membuatnya ideal untuk investasi jangka menengah.


5. Reksa Dana Terproteksi (Capital Protected Fund)


Reksa dana terproteksi mirip seperti deposito karena memiliki masa jatuh tempo dan biasanya menjaga nilai pokok investasi tetap utuh pada saat jatuh tempo. 

Keuntungan dibagikan secara berkala, dan nilai pokok investasi dijamin jika penerbit obligasi tidak gagal bayar. 

Berbeda dengan reksa dana obligasi yang menggunakan strategi pengelolaan aktif di mana manajer investasi aktif membeli dan menjual obligasi untuk meraih keuntungan tambahan dari selisih harga. 

Sementara itu, reksa dana terproteksi menggunakan strategi pengelolaan pasif, yaitu membeli obligasi dan memegangnya sampai jatuh tempo. 

Reksa dana ini cocok untuk investasi jangka pendek, karena fokus pada perlindungan modal.


6. Reksa Dana Terstruktur


Reksa dana terstruktur adalah jenis reksa dana yang dirancang dengan struktur investasi khusus, berbeda dari reksa dana yang langsung menempatkan dana pada saham atau obligasi. 

Terdapat tiga jenis reksa dana terstruktur yang terdiri dari sebagai berikut: 

Reksa Dana Terproteksi: Mengutamakan perlindungan pokok investasi dengan strategi pengelolaan pasif.

Reksa Dana Penjaminan: Menyediakan penjaminan atas nilai pokok investasi dengan strategi yang dirancang untuk memberikan jaminan keamanan modal.

Reksa Dana Indeks: Mengikuti indeks pasar tertentu untuk memberikan hasil investasi yang sesuai dengan performa indeks tersebut.

Masing-masing jenis reksa dana terstruktur menawarkan fitur dan manfaat berbeda yang bisa disesuaikan menurut tujuan investasi dan kebutuhan masing-masing investor. 

7. Reksa Dana Indeks


Reksa dana indeks mengacu pada indeks pasar tertentu sebagai acuan portofolio investasinya. Manajer investasi menggunakan indeks saham atau obligasi untuk menyusun reksa dana ini, misalnya dengan mengikuti indeks LQ 45 yang mencakup 45 saham likuid di bursa. 

Strategi pengelolaannya bersifat pasif, yaitu membeli saham-saham yang ada dalam indeks dan menyimpannya. 

Tujuannya adalah agar imbal hasil reksa dana tidak jauh berbeda dari indeks acuannya. 

Berbeda dengan reksa dana saham yang menggunakan strategi aktif dengan sering melakukan transaksi untuk mengalahkan indeks, reksa dana indeks ditawarkan secara berkelanjutan dan tidak terbatas pada periode tertentu.

8. Reksa Dana Dengan Penjaminan

Reksa dana dengan penjaminan (Capital Guaranteed Fund) menawarkan jaminan nilai investasi awal bagi investor. Jaminan ini diberikan melalui perjanjian dengan perusahaan asuransi. 

Namun, hingga saat ini, belum ada manajer investasi yang meluncurkan produk reksa dana dengan penjaminan ini. 

Salah satu kendalanya adalah biaya premi asuransi yang bisa mengurangi imbal hasil investasi. 

Mekanisme penjaminan ini menambah kompleksitas dan biaya, sehingga belum banyak diterapkan dalam produk reksa dana.

9. Reksa Dana Penyertaan Terbatas


Investasi Reksadana untuk pemula


Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) menginvestasikan dana pada proyek-proyek sektor riil, seperti pembangunan infrastruktur, daripada pada aset kertas. 

RDPT dirancang untuk menghimpun dana dari investor profesional, dengan minimal investasi sekitar Rp. 5 miliar. 

Manajer investasi menggunakan dana ini untuk berinvestasi langsung pada proyek-proyek tersebut. 

Berbeda dengan reksa dana umum yang terbuka untuk publik, RDPT hanya boleh dimiliki oleh maksimal 50 investor. 

Ini menjadikannya pilihan yang eksklusif dan lebih cocok untuk investor yang memiliki kemampuan analisis risiko dan modal besar.

10. Reksa Dana Sektor Riil


Reksa dana sektor riil menginvestasikan dana pada aset di sektor riil, bukan hanya pada instrumen finansial. Beberapa jenis reksa dana sektor riil meliputi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA), Dana Investasi Real Estat (DIRE) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

Baik itu KIK-EBA, DIRE atau RDPT menawarkan cara berbeda untuk berinvestasi langsung dalam proyek-proyek atau aset sektor riil.


11. Kontrak Investasi Kolektif Beragun Aset (KIK-EBA)


Kontrak Investasi Kolektif Beragun Aset (KIK-EBA), atau dikenal sebagai Asset Backed Securities di luar negeri, berinvestasi pada aset keuangan seperti surat berharga komersial, tagihan kredit rumah, kartu kredit dan kredit kendaraan. 


KIK-EBA menawarkan alternatif pendanaan bagi perbankan, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada dana simpanan nasabah. Selain itu, ada juga reksa dana yang bisa diperjualbelikan seperti saham, bernama Exchange Traded Fund (ETF).


12. Dana Investasi Real Estat


Dana Investasi Real Estat (DIRE), yang dikenal dengan nama Real Estate Investment Trust (REIT) di luar negeri, mengumpulkan dana dari investor untuk diinvestasikan pada aset terkait real estat, aset real estat, atau kas dan setara kas. 

Manajer investasi bisa membeli properti seperti tanah, gedung, bangunan, serta saham dan obligasi perusahaan yang berkaitan dengan properti. Penilaian nilai aktiva bersih reksa dana ini dilakukan oleh pihak penilai independen.


13. Reksa Dana Syariah


Reksa dana syariah mengikuti prinsip-prinsip syariah Islam yang melarang investasi pada sektor-sektor mengandung riba, seperti perbankan atau industri minuman keras. 

Selain mengejar keuntungan, investasi syariah juga mempertimbangkan tanggung jawab sosial, seperti praktik ramah lingkungan dan non-diskriminasi.

Investasi syariah melibatkan proses screening untuk memastikan bahwa instrumen yang dipilih sesuai dengan prinsip syariah, serta diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. 

Jika ada unsur non-syariah dalam produk, dana tersebut akan disisihkan atau disumbangkan untuk memurnikan investasi.


14. Reksa Dana Konvensional dan Syariah


Reksa dana terbagi menjadi dua kelompok besar: konvensional dan syariah. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada pemilihan instrumen dan mekanisme investasi. 

Reksa dana konvensional tidak mengikuti prinsip-prinsip syariah, sehingga bisa menginvestasikan dana pada sektor yang mengandung riba, seperti perbankan.

Sebaliknya, reksa dana syariah memastikan semua investasi sesuai dengan kaidah syariah, menghindari sektor-sektor yang dianggap tidak sesuai, seperti industri minuman keras atau perbankan. 

15. Exchange Traded Fund (ETF)

ETF adalah jenis reksa dana yang diperdagangkan di bursa saham, dengan unit penyertaan yang dicatat dan diperdagangkan seperti saham. 

Portofolio ETF terdiri dari saham-saham yang termasuk dalam suatu indeks, seperti indeks LQ 45. 

Jika kamu membeli ETF LQ 45, kamu secara otomatis memiliki 45 saham yang ada dalam indeks tersebut. Harga ETF ditampilkan secara real-time selama jam operasional bursa dan berfluktuasi seperti harga saham.


Demikianlah pembahasan ringkas mengenai 15 jenis reksadana yang biasa dimanfaatkan sebagai aset investasi. Setiap jenis reksa dana menawarkan fitur, risiko, dan imbal hasil yang berbeda. 

Dengan demikian, investor bisa memilih sesuai dengan tujuan dan profil risiko masing-masing.


15 Jenis Reksadana Di Indonesia Yang Wajib Diketahui Pemula 15 Jenis Reksadana Di Indonesia Yang Wajib Diketahui Pemula Reviewed by Dita Khafifah on Agustus 29, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.