Pengertian Fixed Rate, Kelebihan dan Kekurangan Penerapannya

Fixed rate adalah sistem bunga di mana besaran suku bunga ditetapkan dalam besaran yang sama sepanjang periode pinjaman atau investasi, sesuai dengan kesepakatan di awal. 

Dalam konteks obligasi, fixed rate berarti kupon yang dibayarkan kepada investor juga tetap selama periode tertentu hingga jatuh tempo.


Pengertian fixed rate


Dengan sistem ini, investor menerima imbal hasil atau kupon yang sama setiap periode sesuai kesepakatan awal.

Adapun obligasi korporasi dan obligasi pemerintah yang menggunakan imbal hasil atau kupon fixed rate adalah Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR). 

Sistem fixed rate di sini berarti investor akan menerima pembayaran kupon yang tetap selama periode investasi.

Di dunia perbankan, fixed rate merujuk pada suku bunga yang dihitung berdasarkan nilai pokok di awal. 

Biasanya, perhitungan kredit dengan suku bunga flat ini berlaku untuk kredit jangka pendek seperti kredit motor, peralatan rumah tangga, handphone, sampai dengan rumah.

Keuntungan utama dari sistem fixed rate adalah kestabilan suku bunga. Selama masa tenor, suku bunga tidak akan berubah, memberikan kepastian dalam perhitungan biaya sekaligus memudahkan perencanaan keuangan.


Keuntungan Fixed Rate Dalam Investasi


1. Imbal Hasil Tiap Bulan Stabil


Dengan menggunakan sistem fixed rate, investor obligasi akan menerima imbal hasil yang sama setiap bulan hingga masa jatuh tempo. 

Besaran kupon yang diterima tetap konsisten dan biasanya otomatis ditransfer ke rekening investor. Ini memungkinkan kamu mendapat keuntungan yang stabil dan pasti setiap bulan.


2. Pilihan Tepat Sebagai Instrumen Passive Income


Investasi obligasi adalah salah satu cara untuk mendapatkan passive income. Selama masa penawaran, kamu bisa mengalokasikan sebagian penghasilanmu untuk membeli obligasi. 

Setelah itu, kamu akan menerima imbal hasil atau kupon setiap bulannya. Pada saat jatuh tempo, kamu juga akan mendapatkan kembali nilai pokok obligasi dari penerbit.


Obligasi sering disebut sebagai fixed income karena investor mendapatkan imbal hasil berupa kupon secara rutin setiap bulan selama periode investasi.


3. Risiko Investasi Relatif Rendah


Investasi obligasi umumnya memiliki risiko yang relatif rendah. Meski ada kemungkinan risiko gagal bayar dari penerbit, yaitu ketidakmampuan dalam membayar bunga dan pokok pinjaman, namun hal ini sangat jarang terjadi.


Untuk mengurangi risiko, kamu bisa memilih obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN). Instrumen ini hampir tidak memiliki risiko gagal bayar. 

Pemerintah menjamin pemberian imbal hasil dan nilai pokok pinjaman, sehingga investor bisa merasa lebih aman. Selain itu, ketentuan investasi SBN sudah tercantum dalam Undang-Undang tentang Surat Utang Negara (SUN), sehingga investasi ini cukup aman.


4. Cocok Untuk yang Baru Memulai Investasi


Bagi investor pemula yang sering merasa ragu dan cemas dalam menghadapi risiko kerugian investasi, obligasi dengan risiko rendah bisa jadi pilihan yang ideal. Instrumen ini menawarkan risiko relatif rendah dan transaksi mudah serta aman.

Sekarang, kamu bisa mulai berinvestasi pada obligasi pemerintah secara online dengan modal yang terjangkau. 

Yaitu mulai dari Rp1 juta, kamu bisa membeli Surat Berharga Negara (SBN) melalui aplikasi di hp.


Keuntungan Fixed Rate dalam Kredit


Keuntungan Fixed rate



1. Biaya Cicilan Tetap Setiap Bulan


Kredit yang menganut sistem suku bunga tetap menawarkan kemudahan bagi debitur karena cicilannya tetap sama setiap bulan. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir terhadap kemungkinan kenaikan cicilan di bulan berikutnya. 

Selain itu, kamu juga bisa dengan mudah memperkirakan anggaran pengeluaran untuk pembayaran cicilan hingga masa tenor berakhir.


2. Tidak Ada Biaya Penalti


Jika kamu ingin melunasi pinjaman sebelum masa cicilan berakhir, kamu tidak akan dikenakan biaya penalti. Kebijakan ini juga berlaku untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), sehingga kamu bisa melunasi cicilan kapan saja tanpa harus membayar denda tambahan.


3. Biaya Administrasi yang Lebih Terjangkau


Pada umumnya, biaya administrasi untuk kredit dengan suku bunga tetap hanya sekitar 1% dari pokok kredit, termasuk untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 

Namun, perlu diperhatikan bahwa besaran biaya administrasi ini bisa berbeda-beda tergantung pada kebijakan bank dan jenis kredit yang diajukan oleh nasabah.


4. Pilihan Ideal bagi Karyawan 


Fixed Rate cocok bagi karyawan yang memiliki penghasilan tetap setiap bulannya. Kredit dengan sistem seperti ini menguntungkan karena kamu bisa dengan mudah mengatur perhitungan cicilan sesuai penghasilan bulanan. 


Contoh Fixed Rate dalam Investasi dan Kredit


Pada investasi, instrumen seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR) menawarkan imbal hasil atau kupon dengan sistem fixed rate. 

Artinya, selama periode investasi kamu akan menerima bunga atau imbal hasil dalam jumlah yang sama setiap bulan, hingga masa jatuh tempo yang biasanya berlangsung selama 3 tahun. 

Produk ini cocok untuk investor yang mencari pendapatan pasif lebih aman dan stabil.

Di sisi lain, dalam konteks kredit, fixed rate juga berlaku untuk pembelian rumah melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 

Misalnya, kamu berencana membeli rumah senilai Rp. 600 juta dengan down payment (DP) sebesar Rp. 60 juta. Artinya, sisa pembayaran yang harus kamu cicil adalah Rp. 540 juta.

Jika kamu memilih KPR dengan suku bunga tetap (fixed rate) sebesar 11% untuk jangka waktu 10 tahun, maka jumlah cicilan bulanan yang harus kamu bayar adalah Rp. 4.950.000.

Ini memudahkan kamu dalam merencanakan keuangan karena tidak perlu khawatir akan perubahan suku bunga.


Kesimpulan


Fixed rate adalah metode perhitungan suku bunga yang nilainya tetap sesuai kesepakatan di awal transaksi. Konsep ini sering dijumpai dalam kredit bank dan investasi obligasi. 


Keuntungan memilih kredit bank dengan sistem fixed rate adalah cicilan yang tetap setiap bulan, bebas penalti jika melunasi lebih awal, dan biaya administrasi yang cenderung rendah. 

Jenis kredit ini sangat sesuai bagi mereka yang memiliki penghasilan stabil karena memudahkan dalam merencanakan pengeluaran bulanan.


Sedangkan dari segi investasi, obligasi dengan kupon fixed rate merupakan pilihan menarik bagi investor pemula yang mencari passive income dengan risiko yang relatif rendah. 

Kamu bisa berinvestasi dalam produk obligasi seperti Surat Berharga Negara (SBN) seri Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR) yang menawarkan kupon tetap selama periode investasi.

Saat masa penawaran, kamu bisa mulai investasi SBN dengan modal Rp. 1 juta dan mendapatkan passive income bulanan hingga masa jatuh tempo. 

Tak perlu khawatir, karena investasi ini dijamin oleh negara, sehingga 100% aman. 

Jadi, tunggu apa lagi? Segera mulai berinvestasi dan nikmati keuntungan dari passive income dengan SBN!

Pengertian Fixed Rate, Kelebihan dan Kekurangan Penerapannya Pengertian Fixed Rate, Kelebihan dan Kekurangan Penerapannya Reviewed by Dita Khafifah on September 09, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.