Sejak dahulu emas dipercaya sebagai safe haven oleh banyak orang, yaitu aset yang diharapkan nilainya tetap atau bahkan meningkat, meskipun kondisi pasar sedang tidak stabil atau bergejolak.
Tidak bisa dipungkiri bahwa emas memang dikenal sebagai safe haven untuk jangka panjang, dengan pertumbuhan nilainya yang sejalan dengan inflasi.
Dalam jangka waktu panjang (5—10 tahun), harga emas cenderung mengalami kenaikan. Namun, penting untuk kamu ketahui bahwa emas memiliki beberapa kadar yang berbeda.
Kadar Emas
Kadar emas mengacu pada tingkat keaslian perhiasan atau logam mulia berdasarkan kandungan emas di dalamnya. Berikut adalah kadar emas yang umum ditemukan:
1. 24K: 99—99,9%
2. 23K: 94,80—98,89%
3. 22K: 90,60—94,79%
4. 21K: 86,50—90,59%
5. 20K: 82,30—86,49%
6. 19K: 78,20—82,29%
7. 18K: 75,40—78,49%
8. 14K: 58,30—41,70%
9. 10K: 41,70—58,30%
Simak penjelasan lebih lanjut mengenai kadar emas berikut ini!
Apa itu Kadar Emas?
Kadar emas adalah sebuah ukuran tentang tingkat kemurnian emas dalam suatu perhiasan atau logam mulia, yang menunjukkan seberapa banyak campuran logam lain yang terdapat di dalamnya.
Emas murni diukur dengan nilai 24 karat, yang berarti setiap karat mewakili 1/24 dari keseluruhan berat.
Sebagai contoh, jika kamu membeli kalung emas 22 karat, itu berarti kalung tersebut mengandung 22 bagian emas murni dan 2 bagian campuran logam lain, seperti platinum, perak, atau tembaga.
Fungsi Kadar Karat Emas
Kadar karat emas bukan hanya sekedar angka, namun juga memiliki beberapa fungsi utama. Yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan Kemurnian Emas
Kadar karat mengukur seberapa banyak emas murni yang terdapat dalam perhiasan. Misalnya, emas 24K adalah emas murni, sementara perhiasan dengan kadar 22K mengandung 22 bagian emas dan 2 bagian logam lain.
2. Menilai Kualitas dan Kekuatan Perhiasan
Emas murni (24K) lebih lembut dan mudah tergores, sehingga sering dicampur dengan logam lain untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahannya.
Oleh karena itu, perhiasan dengan kadar emas lebih tinggi, seperti 22K, cenderung lebih rentan terhadap goresan dibandingkan dengan emas yang lebih rendah karatnya.
3. Mengklasifikasikan Jenis Emas
Di Indonesia, istilah "emas tua" dan "emas muda" digunakan untuk mengindikasikan kadar karat perhiasan.
Emas tua merujuk pada perhiasan dengan kadar 18K ke atas, sedangkan emas muda mengacu pada perhiasan dengan kadar kurang dari 18K, yang mengandung lebih banyak logam campuran dibandingkan emasnya.
Cara Menghitung Kadar Emas
Rumus menghitung kemurnian emas adalah kadar karat per 24 dan dikali 100. Jadi, emas 20 karat memiliki tingkat kemurnian sekitar 83,33%.
Meskipun ada rumus untuk menghitungnya, namun di Indonesia terdapat standar kadar karat emas yang diatur dalam SNI 13-3487-2005.
Standar ini menetapkan kadar karat emas yang digunakan untuk memastikan konsistensi dan kualitas produk perhiasan emas yang dijual di pasaran. Adapun standar tersebut seperti dibawah ini:
10 Karat: Kandungan emas murninya sekitar 41,70—58,30 persen.
23 Karat: Kandungan emas murninya sekitar 94,80—98,89 persen.
18 Karat: Kandungan emas murninya sekitar 75,40—78,49 persen.
21 Karat: Kandungan emas murninya sekitar 86,50—90,59 persen.
14 Karat: Kandungan emas murninya sekitar 58,30—41,70 persen.
19 Karat: Kandungan emas murninya sekitar 78,20—82,29 persen.
22 Karat: Kandungan emas murninya sekitar 90,60—94,79 persen.
20 Karat: Kandungan emas murninya sekitar 82,30—86,49 persen.
24 Karat: Kandungan emas murninya sekitar 99—99,9 persen.
Kesimpulan
Semakin tinggi kadar emas, semakin lunak sifatnya. Emas murni memiliki tekstur yang lebih lembut dan mudah berubah bentuk saat terkena panas.
Oleh sebab itu, perhiasan emas sering kali dicampur dengan logam lain untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanannya agar bisa dipakai sehari-hari.
Sebaliknya, emas murni yang memiliki kandungan emas minimal 99 persen biasanya dijual dalam bentuk logam mulia yang dikemas dalam bentuk kartu.
Emas batangan ini sering kali menjadi pilihan untuk alokasi aset jangka panjang karena kestabilannya sebagai investasi.
Tidak ada komentar: