Apa itu Investasi Bodong? Inilah Pengertian dan Tips Menghindarinya

Investasi bodong adalah istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Secara umum, investasi bodong memiliki konotasi negatif. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan investasi bodong? 

 

pengertian investasi bodong

Investasi adalah proses penanaman uang atau modal (aset berharga) dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Namun, investasi bodong lebih merujuk pada praktik penipuan, di mana pelakunya menjanjikan keuntungan yang tidak realistis. 


Alih-alih mendapatkan keuntungan, individu yang terlibat justru mengalami kerugian.
Dengan semakin mudahnya akses informasi tentang investasi, praktik penipuan investasi bodong pun semakin marak.


Investasi bodong merupakan bentuk penipuan yang sering kali menawarkan imbal hasil besar yang menggiurkan. 


Tawaran semacam ini membuat banyak orang tertarik untuk berinvestasi tanpa mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi.

Sayangnya, alih-alih meraih keuntungan, korban justru mengalami kerugian jika terjerumus dalam investasi bodong ini. Di Indonesia, masih banyak oknum yang aktif mempromosikan produk investasi bodong, biasanya menyasar individu yang kurang informasi tentang dunia investasi. 


Mereka ini berpotensi besar untuk tergiur oleh janji-janji keuntungan yang tidak realistis, yang tentu saja merugikan.

Seringkali, investasi bodong meminta korban untuk menyetor sejumlah uang dengan iming-iming investasi dalam produk atau bisnis yang sebenarnya tidak ada. 


Pelaku penipuan ini akan menghilang setelah berhasil membawa kabur uang para korban. Mempercayai investasi bodong hanya akan berujung pada kerugian yang besar.


 Ciri-Ciri Investasi Bodong Yang Umum Ditemukan


1. Penawaran yang Tidak Masuk Akal


Salah satu tanda jelas dari investasi bodong adalah iming-iming keuntungan yang sangat besar, sering kali tidak masuk akal. Dalam dunia investasi, ada prinsip bahwa semakin tinggi risiko yang diambil, semakin besar potensi pengembalian.
 

Umumnya, keuntungan dari investasi jangka panjang berada di kisaran 15-20 persen per tahun.

Sebaliknya, investasi bodong seringkali menawarkan pengembalian yang jauh lebih tinggi, bisa mencapai di atas 20 persen atau bahkan dua kali lipat, yaitu 100 persen, dalam waktu yang sangat singkat. 


Tawaran semacam ini harus dicurigai, karena tidak realistis dan berpotensi besar merupakan penipuan.
 

2. Bisnis atau Produk yang Tidak Jelas


Ciri mencolok dari investasi bodong adalah ketidakjelasan mengenai perusahaan, bisnis, dan produk yang ditawarkan. Jika informasi mengenai perusahaan atau produk tersebut sulit ditemukan secara resmi dan valid, baik melalui internet maupun dengan berkonsultasi kepada ahli, maka hal ini patut dicurigai. 


Ketiadaan informasi yang transparan merupakan tanda bahwa investasi tersebut tidak dapat dipercaya.

3. Perusahaan Tidak Berizin


Umumnya, perusahaan yang terlibat dalam investasi bodong tidak memiliki izin resmi dari pemerintah. Sebelum melakukan investasi, penting untuk memeriksa dengan seksama apakah perusahaan tersebut terdaftar dan memiliki izin yang lengkap untuk beroperasi di Indonesia.

 
Sebuah lembaga keuangan yang sah seharusnya memiliki badan hukum yang jelas dan izin resmi dari otoritas yang berwenang untuk menjalankan kegiatan investasi.


4. Diminta Mengajak Nasabah atau Investor Baru


Salah satu ciri mencolok dari investasi bodong adalah tuntutan kepada investor untuk mencari nasabah baru. Biasanya, para pelaku investasi bodong akan menawarkan imbalan besar bagi setiap orang yang berhasil diajak bergabung. 


Perekrutan nasabah baru ini sering kali bersifat wajib dan terkesan memaksa. Jika kamu menemukan investasi yang menekankan hal ini, kemungkinan besar itu adalah investasi bodong.

5. Menerapkan Konsep Perjudian


Ciri lain dari investasi bodong adalah adanya tawaran keuntungan besar dalam waktu singkat dengan risiko tinggi. Investasi semacam ini sering kali mengadopsi konsep perjudian, di mana hasil yang didapat sangat tidak pasti. 


Ketidakpastian ini menjadi tanda bahwa investasi tersebut lebih mirip dengan perjudian daripada aktivitas investasi yang sah.


6. Pengembalian Macet di Tengah Jalan


Salah satu ciri investasi bodong adalah ketidakmampuan untuk memberikan pengembalian secara konsisten. Meskipun awalnya mereka menjanjikan kemudahan bagi investor untuk berhenti dan menarik keuntungan kapan saja, kenyataannya sering kali pengembalian justru macet di tengah jalan.
 

Setelah kamu melakukan investasi, bisa jadi perusahaan akan memberikan berbagai alasan untuk menunda pembayaran, sehingga membuat kamu tidak bisa mengambil kembali uang yang telah diinvestasikan. 


Hal ini merupakan tanda jelas bahwa investasi tersebut tidak dapat dipercaya.

Contoh Investasi Bodong Yang Viral di Indonesia


Dikutip dari laman DJKN Kemenkeu, berikut adalah beberapa contoh investasi bodong yang perlu diwaspadai:

1. Investasi Online atau Robot Trading 


Seiring dengan kemajuan teknologi, modus kejahatan investasi bodong juga semakin beradaptasi dengan perkembangan zaman. Salah satu contohnya adalah investasi online yang mengklaim menggunakan robot trading.

Modus penipuan ini sangat marak terjadi di dunia maya. Para pelaku sering menarik perhatian calon korban melalui iklan di media sosial, menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Mereka biasanya menyusun iklan yang sangat menarik, lengkap dengan informasi yang tampak profesional untuk meyakinkan calon investor. 

Tak jarang, pelaku penipuan juga mencantumkan nama lembaga resmi seperti OJK, BI, atau bank lain untuk memberikan kesan legitimasi.

Setelah tertarik, korban akan diarahkan ke laman website palsu untuk mendaftar dan menyetor uang. Setelah korban menyetor uang dan mendaftar, website tersebut akan menghilang dan tidak dapat diakses.
Para pelaku pun akan menghilang tanpa jejak, membawa uang yang telah disetorkan oleh korban.

2. Koperasi Bodong


Koperasi seharusnya berfungsi sebagai lembaga yang membantu pengembangan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya serta masyarakat. Namun, belakangan ini, koperasi simpan pinjam telah disalahgunakan sebagai kedok untuk investasi bodong.

Dalam skema ini, para korban yang ingin menyimpan uang di koperasi dijanjikan imbal hasil yang sangat menarik, seperti bunga besar setiap bulan.

Selain itu, anggota koperasi yang sudah bergabung seringkali diminta untuk mencari anggota baru untuk menyimpan uang di koperasi tersebut. Sebagai imbalannya, mereka akan mendapatkan bonus. 


Praktik ini mirip dengan sistem bisnis MLM (multilevel marketing), di mana para anggota didorong untuk merekrut lebih banyak orang untuk mendapatkan keuntungan, tanpa adanya dasar yang jelas tentang keberlanjutan dan keberhasilan usaha koperasi itu sendiri.


3. Arisan Bodong


Arisan bodong beroperasi dengan modus yang mirip dengan arisan tradisional, di mana sejumlah uang dihimpun dari para anggotanya dalam sebuah kelompok. 


Namun, dalam arisan bodong, para pelaku menjanjikan imbal hasil yang sangat besar setiap kali ada anggota yang mendapatkan giliran untuk "menang."

Dalam skema ini, pelaku berperan sebagai pihak yang menghimpun dan menyimpan dana arisan. Biasanya, iming-iming keuntungan yang ditawarkan bisa berupa uang tunai, barang berharga seperti iPhone, emas, atau barang lainnya.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan media sosial, arisan bodong semakin marak dan mudah ditemukan di platform-platform tersebut.
 

Para pelaku sering menggunakan platform ini untuk menarik anggota baru dengan janji keuntungan yang menggiurkan, sementara dana yang dihimpun pada kenyataannya tidak dikelola secara transparan dan berpotensi hilang begitu saja.


Tips Menghindari Investasi Bodong


Dikutip dari laman OJK, berikut adalah beberapa tips untuk menghindari investasi bodong:

1. Lakukan Riset Mendalam  


Sebelum berinvestasi, pastikan untuk mencari tahu informasi mengenai perusahaan, karyawan, dan produk yang ditawarkan. Memahami latar belakang dan kredibilitas perusahaan sangat penting.

2. Minta Dokumen Resmi  


 Selalu mintalah salinan tertulis mengenai rencana pemasaran dan penjualan dari perusahaan. Dokumen ini akan memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana perusahaan beroperasi.

3. Pahami Risiko Investasi  

Ingat, semakin besar keuntungan yang dijanjikan, semakin tinggi pula risiko kerugian yang mungkin kamu hadapi. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan yang tidak realistis.

4. Evaluasi Kualitas Promotor  


   

Hindari bekerja sama dengan promotor yang tidak bisa menjelaskan rencana bisnis perusahaan dengan jelas. Promotor yang baik seharusnya mampu memberikan penjelasan yang logis dan transparan.

5. Cek Permintaan Pasar  


Cari tahu apakah ada permintaan untuk produk sejenis di pasaran. Investasi yang menjanjikan produk dengan pasar yang sudah ada akan lebih aman dibandingkan yang tidak memiliki permintaan jelas.

Itulah informasi seputar investasi bodong. Investasi bodong adalah salah satu bentuk penipuan di sektor keuangan, dan tentu saja, arti dari investasi bodong bersifat negatif. 


Semoga penjelasan ini membantu kamu lebih paham tentang apa itu investasi bodong dan bagaimana cara menghindarinya. Jangan ragu untuk selalu melakukan riset dan verifikasi sebelum berinvestasi agar terhindar dari kerugian yang tidak diinginkan.

Apa itu Investasi Bodong? Inilah Pengertian dan Tips Menghindarinya Apa itu Investasi Bodong? Inilah Pengertian dan Tips Menghindarinya Reviewed by Dita Khafifah on Oktober 07, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.