Ancaman Resesi AS Buat Harga Emas Turun, Namun Investasi 5 Tahun Menjanjikan Cuannya 86%

Harga emas saat ini sedang mengalami penurunan besar akibat kepanikan pasar global terkait potensi resesi Amerika Serikat (AS). Meski demikian, bagi kamu yang berinvestasi emas dalam mata uang rupiah selama 5 tahun terakhir, keuntungan riil yang bisa didapatkan tercatat mencapai 86%.

Penemuan ini berdasarkan riset dari Tim Analis Bareksa yang menganalisis pergerakan harga emas dalam rupiah di pasar domestik serta harga emas spot dunia dalam beberapa periode. 

Ancaman Resesi AS Buat Harga Emas Turun, Namun Investasi 5 Tahun Menjanjikan Cuannya 86%

Tim Analis Bareksa membandingkan harga emas di pasar dunia dan harga emas dalam negeri untuk periode 1 bulan, tahun berjalan (YTD) hingga 5 Agustus 2024, serta periode 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun terakhir. 

Penghitungan ini juga memperhitungkan perbedaan harga beli dan harga jual kembali (buyback), sehingga menghasilkan angka keuntungan riil.

Berdasarkan riset tersebut, meskipun harga emas dalam sebulan terakhir mengalami penurunan 1% akibat aksi panic selling, jika kamu berinvestasi emas dari awal tahun hingga 5 Agustus 2024, keuntungan yang diperoleh mencapai 20,2%. 

Kenaikan ini seiring dengan harga emas yang sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa beberapa waktu lalu.

Pergerakan harga emas menunjukkan potensi keuntungan yang sangat menarik. Jika kamu sudah berinvestasi emas 3 tahun lalu, saat ini kamu sudah mencatatkan cuan sebesar 48,13%. 

Bahkan, jika kamu membeli emas 5 tahun lalu, keuntungan yang didapatkan sangat fantastis, mencapai 86,1%.

Investasi emas dalam negeri yang menggunakan mata uang rupiah ternyata memberikan hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan harga emas spot dunia. 

Dalam 5 tahun terakhir, harga emas dunia hanya mengalami kenaikan sebesar 66,6%. Bahkan dalam periode 3 tahun terakhir, kenaikan harga emas dunia hanya mencapai 39,4%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan harga emas dalam rupiah di dalam negeri.

Hasil riset ini mempertegas bahwa investasi emas dalam mata uang rupiah di dalam negeri memang menawarkan potensi keuntungan yang sangat menarik. 

Selain itu, ketidakpastian ekonomi global, khususnya potensi resesi di AS, justru memberikan peluang bagi investasi emas. Hal ini karena emas sering dijadikan sebagai alat lindung nilai (hedging) atau aset aman (safe haven) di tengah krisis ekonomi.

Menurut Tim Analis Bareksa, setelah rapat Bank Sentral AS (The Federal Reserve) pada akhir Juli 2024, terungkap bahwa The Fed mengindikasikan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada rapat September 2024, mengingat tren inflasi yang mulai menurun. 

Namun, data tenaga kerja AS menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan, dengan jumlah tenaga kerja non-pertanian hanya naik 114.000, jauh lebih rendah dari ekspektasi 177.000. 

Selain itu, tingkat pengangguran AS juga meningkat menjadi 4,3% pada Juli, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Juni.

Merespons kekhawatiran pasar akan potensi hard landing ekonomi AS yang bisa memicu resesi, pelaku pasar bereaksi negatif terhadap pasar saham. Ketidakpastian ini membuat pasar mengharapkan The Fed akan memangkas suku bunga lebih besar pada 2024, minimal sebesar 50 bps (0,5%). 

Tim Analis Bareksa melihat kondisi ini sebagai peluang investasi yang menarik, terutama di instrumen safe haven seperti emas, Surat Berharga Negara (SBN), atau reksadana berbasis SBN. 

Penurunan suku bunga biasanya mendorong turunnya indeks dolar AS dan yield obligasi, sekaligus meningkatkan harga emas.

Kepanikan pasar global yang dipicu potensi resesi AS telah menyebabkan harga emas mengalami penurunan signifikan. Dilansir Kitco News (5/8), harga emas spot dunia bahkan turun hampir 3% menjadi US$2.420 per ounce. 

Para trader dan analis tengah mencoba memahami apakah penurunan ini hanya koreksi teknis jangka pendek atau tanda dari kondisi yang lebih buruk.

Untuk mengantisipasi kemungkinan pelemahan ekonomi atau resesi, investasi emas bisa menjadi pilihan yang bijak. Sebagai aset yang dikenal sebagai safe haven, emas sering dipilih untuk melindungi nilai investasi saat pasar mengalami ketidakpastian.

Kesimpulannya, meskipun harga emas sempat mengalami penurunan akibat kepanikan pasar global dan kekhawatiran resesi AS, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. 

Mengingat perannya sebagai alat lindung nilai (hedging) dan aset aman (safe haven), emas dapat memberikan peluang cuan jangka panjang, apalagi jika suku bunga AS dipangkas lebih lanjut. 

Oleh karena itu, berinvestasi dalam emas, terutama di tengah potensi resesi, bisa menjadi langkah cerdas untuk melindungi dan memaksimalkan nilai aset.

Ancaman Resesi AS Buat Harga Emas Turun, Namun Investasi 5 Tahun Menjanjikan Cuannya 86% Ancaman Resesi AS Buat Harga Emas Turun, Namun Investasi 5 Tahun Menjanjikan Cuannya 86% Reviewed by Dita Khafifah on November 07, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.